Kalau melihat dari judul di atas, mungkin jadi berpikir aneh karena judul di atas tidak sesuai dengan istilah yang sudah biasa kita sering pakai dan dengar yaitu Jauh di Mata, Dekat di Hati yang dimana istilah ini sangat cocok dengan situasi sepasang kekasih sedang menjalankan hubungan Long Distance atau cocok juga untuk hubungan dimana salah satu dari pasangannya sibuk berpergian menjelajahi kota-kota di dunia ini. Dimana walau mereka terpisah ribuan mil yang jauh entah dimana--sehingga menjadi jauh di mata masing-masing, namun hati yang ada tetap dekat satu sama lain.
Namun judul di atas bukan untuk membahas seputar hal tersebut. Konteks yg akan dibahas disini justru untuk menyambut bulan 12 yaitu December, yang dimana identik dengan situasi natal bagi orang yang percaya maupun yang tidak percaya. Dimana situasi yang ada di sekeliling kita semakin kerasa akan nuansa natal tersebut karena dekorasi natal yang menggunakan pohon natal, sinterklas ,beruang, salju, warna merah-hijau, etc mulai membombardir baik di sekolah, tempat kerja, mal, restaurant, gereja, serta tempat lainnya. Belum lagi dimana kartu dan ornamen natal mulai banyak dipajang di etalase toko-toko. Lagu-lagu bernuansa natal pun mulai banyak diputar di sekeliling kita (termasuk nada dering pribadi yang sudah mulai diganti oleh pemiliknya dengan yang bernuansa natal). Paket hadiah natal yang sudah mulai ditawarkan oleh berbagai toko, tempat, penjual, etc. Bahkan tidak hanya penujualan langsung namun berbagai penawaran bernuansa natal juga banyak dilakukan melalui berbagai macam media baik cetak, elektronik, dan internet. Masih banyak lagi hal lain-lainnya yang ditawarkan oleh dunia ini dimana itu semua sudah mulai memenuhi benak dan pikiran kita karena begitu dekatnya dengan situasi natal yang ada.
Sekarang bagaimana dengan hati kita terutama untuk orang yang mengaku percaya kepada Yesus Kristus, apakah juga dekat dengan makna natal yang seharusnya sudah tertanam dengan hati kita setiap hari bukan hanya pada hari natal saja yaitu dimana Tuhan Yesus Kristus mau lahir di dunia berdosa ini untuk kita semua, karena jangan-jangan terkadang situasi natal yang begitu dekat dan bisa dilihat oleh kita semua ini justru tidak bisa mendukung kedekatan hati kita terhadap makna natal sesungguhnya, karena situasi natal yang ada sekarang di depan mata kita ini kebanyakan adalah situasi yang memang dibentuk oleh manusia dan ditawarkan dunia secara komersial.
Menjelang natal bukan berarti kita tidak boleh menikmati segala nuansa natal yang dekat dengan kita justru kita juga boleh menikmatinya itu semua, namun tidak melupakan Sumber Kenikmatan yang harus paling dinikmati yaitu Tuhan Yesus Kristus, dimana kelahiranNya di dunia berdosa ini justru jauh lebih mempesona dari apapun yang ditawarkan oleh natal yang dibentuk dunia ini. Tapi kalau nuansa natal yang dekat dengan kita semua ini justru membuat hati kita menjadi jauh dari makna natal sesungguhnya. Nah ini yang menjadi persoalan bagi orang percaya karena makna natal yang sesunguhnya yaitu natal adalah Tuhan Yesus Kristus yang agung, mulia, suci, pengasih, etc (masih banyak lagi hal-hal baik dan hebat lainnya) mau lahir di dunia ini untuk kita--manusia berdosa yang sama sekali tidak layak. Oleh karena itu sebagai orang yang mengaku percaya kepada Yesus Kristus, kita semua patut merenungkan kembali...
Apakah hati kita justru semakin dekat atau semakin jauh dari makna 'natal' yang sesungguhnya??!!
Namun judul di atas bukan untuk membahas seputar hal tersebut. Konteks yg akan dibahas disini justru untuk menyambut bulan 12 yaitu December, yang dimana identik dengan situasi natal bagi orang yang percaya maupun yang tidak percaya. Dimana situasi yang ada di sekeliling kita semakin kerasa akan nuansa natal tersebut karena dekorasi natal yang menggunakan pohon natal, sinterklas ,beruang, salju, warna merah-hijau, etc mulai membombardir baik di sekolah, tempat kerja, mal, restaurant, gereja, serta tempat lainnya. Belum lagi dimana kartu dan ornamen natal mulai banyak dipajang di etalase toko-toko. Lagu-lagu bernuansa natal pun mulai banyak diputar di sekeliling kita (termasuk nada dering pribadi yang sudah mulai diganti oleh pemiliknya dengan yang bernuansa natal). Paket hadiah natal yang sudah mulai ditawarkan oleh berbagai toko, tempat, penjual, etc. Bahkan tidak hanya penujualan langsung namun berbagai penawaran bernuansa natal juga banyak dilakukan melalui berbagai macam media baik cetak, elektronik, dan internet. Masih banyak lagi hal lain-lainnya yang ditawarkan oleh dunia ini dimana itu semua sudah mulai memenuhi benak dan pikiran kita karena begitu dekatnya dengan situasi natal yang ada.
Sekarang bagaimana dengan hati kita terutama untuk orang yang mengaku percaya kepada Yesus Kristus, apakah juga dekat dengan makna natal yang seharusnya sudah tertanam dengan hati kita setiap hari bukan hanya pada hari natal saja yaitu dimana Tuhan Yesus Kristus mau lahir di dunia berdosa ini untuk kita semua, karena jangan-jangan terkadang situasi natal yang begitu dekat dan bisa dilihat oleh kita semua ini justru tidak bisa mendukung kedekatan hati kita terhadap makna natal sesungguhnya, karena situasi natal yang ada sekarang di depan mata kita ini kebanyakan adalah situasi yang memang dibentuk oleh manusia dan ditawarkan dunia secara komersial.
Menjelang natal bukan berarti kita tidak boleh menikmati segala nuansa natal yang dekat dengan kita justru kita juga boleh menikmatinya itu semua, namun tidak melupakan Sumber Kenikmatan yang harus paling dinikmati yaitu Tuhan Yesus Kristus, dimana kelahiranNya di dunia berdosa ini justru jauh lebih mempesona dari apapun yang ditawarkan oleh natal yang dibentuk dunia ini. Tapi kalau nuansa natal yang dekat dengan kita semua ini justru membuat hati kita menjadi jauh dari makna natal sesungguhnya. Nah ini yang menjadi persoalan bagi orang percaya karena makna natal yang sesunguhnya yaitu natal adalah Tuhan Yesus Kristus yang agung, mulia, suci, pengasih, etc (masih banyak lagi hal-hal baik dan hebat lainnya) mau lahir di dunia ini untuk kita--manusia berdosa yang sama sekali tidak layak. Oleh karena itu sebagai orang yang mengaku percaya kepada Yesus Kristus, kita semua patut merenungkan kembali...
Apakah hati kita justru semakin dekat atau semakin jauh dari makna 'natal' yang sesungguhnya??!!
4 comments:
nice writing.. keep going...
tema dan judul yg bagus, dekat di mata jauh di hati.
baca sekali, pikirnya biasa bgt sih temanya tapi konteks yg ada di pikiran saya adalah "oh jauh di mata dekat di hati" seperti pepatah pada umumnya
eh...tapi ternyata dibalik toh! dan maknanya jadi berubah sekali! hal2 atau orang2 yg ada di dekat kita, kadang membuat kita "take it for granted" jadinya kita memandang hal atau orang tersebut menjadi dekat di mata, jauh di hati.
setuju bgt sama tulisan ini.
"u better watch out
u better not cry
u better not pout
i'm telling u why
santa claus is coming to town."
dari kecil kita diajarkan betapa baiknya santa klaus yg akan memberikan hadiah utk anak2 yg bertingkah baik selama setahun, begitu terlenanya kita dari kecil dengan diajak ke mal2 untuk mengkonsumsi keindahan dekorasi natal, tapi seringkali kita luput akan makna natal itu sendiri. kedatangan Tuhan kita yg Maha Agung dan patut disembah serta dipuji, itulah makna sesungguhnya yg harus kita hayati.
oleh karena itu, mari kita belajar menyiapkan diri menyambut natal ini. saya sendiri belajar untuk memmpersiapkan persembahan khusus yg saya siapkan jauh2 hari utk natal tahun ini. mungkin jumlahnya tidak seberapa, tapi Tuhan akan sangat tersentuh melihat kesungguhan hati kita, yg mau menyiapkan diri mulai dari hal2 kecil tersebut. itu adalah salah astu contoh persiapan menjelang natal. tapi yg terutama adalah menyiapkan hati kita sungguh menyambut kedatanganNya.dan..belajarlah untuk menganggap setiap hari yg kita lewati,bahkan setiap detiknya itu adalah natal, agar kita bisa menjalani setiap detik kehidupan kita dengan menghargainya sungguh2 karena waktu yg sudah kita lewati tidak mungkin bisa kita ulangi lagi
thanks chanworks
u too,keep going on your blog ^_^
Yap setuju banget..
memang kita harus belajar untuk menganggap setiap hari yg dilewati,bahkan setiap detiknya itu adalah natal (dimana Yesus Kristus mau hadir di dunia ini untuk menebus kita yang berdosa dan sama sekali tidak layak)
agar kita bisa menjalani setiap detik kehidupan kita dengan menghargainya sungguh-sungguh..
Inget juga waktu yg akan kita lewati--mau digunakan untuk apa??!!
menyenangkan hatiNya??
atau
menyedihkan hatiNya??
karena waktu itu tidak mungkin bisa terulang kembali..
btw about tema..
Dekat di Mata, Jauh di Hati,
yang ada ini cuma tertulis saja, kalau mau dapat yang lisan biar semakin jelas dan dapat pencerahan hati,mungkin bisa datang ke
Taman Kota Blok B1 No.50A
21 Desember 2008
jam 17.00
Thanks,semangat di dalam Tuhan selalu ya ^_^
Post a Comment