10/28/08

Fobia (Phobia)

Melihat judul di atas bukan berarti mau mempromosikan salah satu judul film horror thailand disini, karena sekadar informasi saja--menurut saya film horror itu justru biasa saja, tidak terlalu spesial ataupun bagus seperti yang sudah diulas oleh koran nasional kita :P

Walau mungkin kita sudah familiar dengan kata fobia, tapi disini akan sedikit diulas pengertian sederhana tentang fobia.
Fobia (Phobia) adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena yang ada.
Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya, karena untuk sebagian orang--perasaan takut yang dimiliki seorang pengidap fobia sulit untuk dimengerti dan biasanya pengidap fobia jarang mau menelusuri pangkal penyebabnya.

Beberapa istilah yang biasanya berkaitan dengan fobia :
hydrophobia(ketakutan akan air),
photophobia(ketakutan akan cahaya),
antlophobia(ketakutan akan banjir),
hyperphobia(ketakutan akan ketinggian),
cenophobia(ketakutan akan ruangan yang kosong), etc

Ada beberapa contoh kisah dari pengidap fobia..

Seseorang yang fobia akan ketinggian (hyperphobia) dan ketika naik kincir angin di dufan..wow pada saat berada di atas dan dalam kondisi berhenti--orang tersebut benar-benar terlihat pucat, menjadi pusing berputar-beputar, mual dan pengen bisa buru-buru bisa turun dari kincir angin tersebut. Padahal jelas-jelas enggak mungkin kalau sedang naik kincir angin dan berada di atas, namun mau minta turun dari kincir angin tersebut sehingga membuat orang-orang di sekelilingnya menjadi panik melihat kondisi pengidap fobia ketinggian tersebut. Yah, kalau mau turun dengan cepat, mungkin salah satu cara adalah terjun bebas dari kincir angin tersebut :P atau ada cara lain yang lebih cepat??!!

Seseorang yang fobia akan darah, ketika melihat saudaranya yang baru mengalami kecelakaan dan mengakibatkan seluruh wajahnya menjadi penuh dengan darah akan membuat dirinya menjadi panik, pusing, mual, dan bahkan menjadi pingsan duluan bukan si korban kecelakaan yang terluka. Sehingga adegan pertolongan kepada sang korban menjadi tertunda karena menolong yang pingsan terlebih dahulu. Hal ini bisa menjadi berbahaya kalau sang korban sebenarnya berada dalam keadaan terluka parah dan sangat membutuhkan pertolongan pertama dan segera.

Ada juga loh yang fobia dengan penggaris, fobia dengan angin, fobia dengan kupu-kupu, fobia dengan bunga matahari, fobia dengan rambut perempuan, fobia dengan nenek tua, fobia dengan boneka barbie, dan masih banyak lagi contoh-contoh fobia yang dialami orang-orang di sekeliling kita, atau bahkan pengalaman dari diri kita sendiri.

Ketika manusia mengalami fobia biasanya responnya bisa bermacam dari yang pucat, mual, pusing, mau muntah, panik, mau pingsan, lemas sekujur badan, kaki tangan gemetar, keluar keringat dingin, jantung berdebar debar, muka merah, dan efek lainnya.
Setelah mereka mengetahui akan fobia yang dimiliki, biasanya bukan mencari pangkalnya dan berusaha menghilangkan atau menyembuhkan fobia tersebut, namun kebanyakan yang ada justru akan berusaha untuk menghindarinya--sebisa mungkin tidak bertemu, tidak berhadapan, tidak mengalami, tidak menjalaninya, etc

Kalau dilihat efeknya seperti itu, alangkah indahnya kalau manusia yang percaya Tuhan bisa memiliki fobia terhadap hal-hal yang tidak berkenan dengan Tuhan bukan fobia dengan segala hal yang sudah dianugerahkan dan seharusnya bisa untuk dinikmati, misalnya:

Fobia dengan bohong , sehingga yang mau berbohong akan menjadi sakit kepala, bermuka merah, etc. Akhirnya tidak bisa melakukan perbuatan berbohong dan kedepannya juga akan sebisa mungkin untuk menghindarinya dan tidak mau menjalankan kebohongan. Bahkan juga tidak mau bertemu dengan yang disebut kebohongan, sehingga selalu ingin bertemu dengan kejujuran.

Fobia dengan marah, ketika mau marah-marah justru yang dialami adalah lemas sekujur badan dan mau pingsan. Nah kalau begini keadaannya justru tidak terjadi adegan marah-marah, karena sudah lemes duluan mana ada tenaga lagi buat marah dan untuk kedepannya jadi menghindarinya dan tidak mau mengalaminya kembali. Selain itu kalau berhadapan yang sedang marah, ada kemungkinan tidak ikutan emosi atau marah justru malah yang ada sudah lemas duluan dan hal ini malah bisa meredam kemarahan orang yang lagi marah tersebut.

Fobia dengan sombong, sebelum melakukan tindakan sombong yang ada justru menjadi keringat dingin dan gemetaran. Sehingga yang tadinya mau berucap, bersikap, bertingkah sombong jadinya batal karena yang ada badannya gemetaran dan berkeringat dingin (seperti seorang introvert harus berbicara di depan ratusan orang untuk pertama kalinya) dan kedepannya akan selalu menghindari kesombongan, justru akan selalu mencari kerendahan hati.

Fobia dengan kata kasar, saat akan memaki atau memarahi lawan bicara dengan kata-kata kasar justru yang dihadapi malah merasa pusing berputar-putar. Sehingga kata-kata kasar tidak berhasil dikeluarkan, dan malah jadi menghindari untuk menghasilkan kata-kata kasar tersebut serta akan berusaha untuk membuat keadaan sekitar juga tetap dalam kondisi damai dan tentram karena tidak mau mendengarkan kata-kata kasar dari orang lain.

Fobia dengan iri hati, pada saat pikiran dan hati kita ingin iri hati dan cemburu terhadap sesuatu yang ada malah kita menjadi mules-mules tidak karuan. Akhirnya tidak berhasil untuk iri hati atau mencemburui sesuatu dan pada akhirnya juga, jadi menghindari perasaan serta pikiran yang bisa membuat cemburu atau iri hati terhadap apapun juga, daripada harus menghadapi mules-mules yang enggak karuan serta tidak nyaman.

Masih banyak lagi hal-hal berdosa lainnya (hal-hal yang tidak berkenan hatiNya) yang sering kita lakukan tanpa ada rasa takut, tegang, bersalah, panik, dan lainnya.
Padahal kalau kita mengaku percaya akan adanya Tuhan di dalam kehidupan ini, justru yang perlu kita takuti itu cuma TUHAN.

karena Tuhan adalah sang pencipta, pemelihara, penjaga, serta yang paling berkuasa atas kita semua dan segala isi alam semesta ini. Seharusnya kita juga menjadi takut dengan segala hal yang justru bisa tidak menyenangkan bahkan menyakiti hatiNya, bukan malah takut dengan hal-hal yang sudah dianugerahkan olehNya dan membuat kita bisa jadi jatuh ke dalam dosa.

Hidup takut akan Tuhan akan menjadi fondasi kita dalam menjauhi segala perbuatan dosa, membuat hidup kita terus terkontrol dan terarah untuk memperkenankan hati Tuhan selalu.

Semoga kita semua bisa fobia dengan hal-hal yang tidak menyenangkan hati Tuhan, namun bisa sembuh dari fobia terhadap hal-hal yang sudah dianugerahkan oleh Tuhan dan seharusnya bisa dinikmati oleh kita semua untuk kemuliaan bagiNya.

2 comments:

RENDHY ERVIANTO said...

Nice post!!! Betul kita harus fobia terhadap hal2 buruk yg selalu kita lakukan!! Akan tetapi sebagai manusia rasnya sulit untuk mempraktekan itu!! Akan tetapi paling tidak kita harus menuju kepada hal baik dibalik fobia tersebut!! Intinya usaha untuk selalu berbuat baik kepada sesama!! XOXO

ladyofsuwana said...

Thanks ren..
walu sulit harus mau mencoba..
Harus selalu tertuju kepada hal baik buat sesama--keep up spirit ^_^